Industri otomotif selalu menawarkan topik menarik, mulai dari layanan logistik hingga inovasi kendaraan terbaru. Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan pengiriman sepeda motor antar kota, ketersediaan berbagai opsi jasa ekspedisi menjadi perhatian utama. Sementara itu, di pasar roda dua India, gebrakan elektrifikasi yang ambisius dari Hero MotoCorp dengan rencana peluncuran Hero Splendor versi listrik menjadi berita hangat yang patut disimak.
Perbandingan Tarif Kirim Motor via Pos Indonesia, Indah Cargo, dan JNE
Mengirim sepeda motor ke luar kota kini semakin mudah berkat layanan dari berbagai perusahaan ekspedisi besar seperti Pos Indonesia, Indah Cargo Logistik, dan JNE. Namun, calon pengirim perlu memahami perbedaan tarif, layanan, serta syarat dan ketentuan dari masing-masing penyedia jasa.
Tarif dan Ketentuan Pengiriman Motor oleh Pos Indonesia
Layanan pengiriman motor Pos Indonesia menggunakan skema Paket Jumbo Motor dan mengharuskan pengirim datang langsung ke kantor cabang utama. Penetapan biaya dihitung berdasarkan berat jenis motor dan tujuan pengiriman, dengan tambahan:
-
Pajak Pertambahan Nilai (PPN): 1% dari biaya kirim resmi.
-
Asuransi: 0,3% dari nilai barang, dengan nominal bervariasi tergantung jenis motor (contoh: motor matic dikenakan sekitar Rp48.000).
-
Biaya Pengepakan (Packing): Diperkirakan sekitar Rp200.000, dan wajib dilakukan oleh petugas Pos Indonesia.
Syarat dan ketentuan pengiriman motor melalui Pos Indonesia cukup ketat, meliputi penyerahan STNK dan BPKB asli, pengisian formulir, pembatasan motor roda dua (bebek, matic, sport, Vespa) dengan kapasitas maksimum 250cc, tangki bahan bakar dan bagasi wajib kosong, pelepasan aki, serta pelepasan spion.
Skema Tarif Indah Cargo Logistik
Indah Cargo Logistik menetapkan tarif pengiriman motor berdasarkan kapasitas cubic centimetre (cc) mesin motor, bukan beratnya, dan menggunakan layanan Towing untuk pengiriman antar kota. Untuk pengiriman jarak dekat, opsi layanan darat disarankan karena lebih terjangkau, dengan perkiraan tarif sekitar Rp2.820 per kilogram.
Biaya pengiriman bervariasi tergantung jenis motor dan jarak tujuan, misalnya:
| Rute Pengiriman (CC Motor) | 125 cc | 150 cc | 250 cc | 500 cc |
| Jakarta – Bandung | Rp492.375 | Rp590.850 | Rp984.750 | Rp1.969.000 |
| Jakarta – Surabaya | Rp820.625 | Rp984.750 | Rp1.641.250 | Rp3.282.500 |
Indah Cargo juga mengenakan biaya tambahan untuk pengepakan (Rp150.000 untuk motor besar dan Rp100.000 untuk motor kecil) serta biaya asuransi sebesar 0,3% dari nilai barang. Kerusakan atau kehilangan selama pengiriman, kecuali akibat bencana alam, akan diganti maksimal 10 kali biaya kirim atau maksimal Rp1.000.000.
Layanan Pengiriman Motor JNE Trucking (JTR)
JNE menawarkan layanan khusus pengiriman barang besar dan motor melalui JNE Trucking (JTR), yang dapat dilayani di seluruh konter penjualan JNE. Perhitungan tarif JTR menerapkan batas minimum 10 kilogram, bahkan jika berat kiriman kurang dari 10 kg. Jika dimensi volumetrik lebih besar dari berat aktual, maka berlaku perhitungan volumetrik.
JTR membagi layanan pengiriman motor menjadi tiga kategori berdasarkan kapasitas mesin:
-
JTR < 150 (untuk motor di bawah 150 cc).
-
JTR < 250 (untuk motor di bawah 250 cc).
-
JTR > 250 (untuk motor di atas 250 cc).
Berikut adalah estimasi tarif untuk bobot 100 kg (akan dikenakan biaya tambahan jika melebihi 100 kg):
| Rute Pengiriman | JTR < 150 cc | JTR < 250 cc | JTR > 250 cc |
| Jakarta – Bandung | Rp500.000 | Rp850.000 | Rp1.200.000 |
| Jakarta – Surabaya | Rp750.000 | Rp1.350.000 | Rp1.900.000 |
| Jakarta – Malang | Rp750.000 | Rp1.350.000 | Rp1.900.000 |
JNE mewajibkan asuransi bagi kiriman dengan nilai barang lebih dari 10 kali ongkos kirim, dengan besaran 0,2% dari harga barang ditambah biaya administrasi Rp5.000. Biaya tambahan pengepakan juga dikenakan jika barang memerlukan penanganan khusus.
Hero Splendor Listrik Segera Hadir di India: Ambisi Besar Hero MotoCorp dalam Elektrifikasi
Di tengah booming motor dan skuter listrik di pasar roda dua India, Hero MotoCorp, produsen sepeda motor terbesar di India, tengah mempersiapkan peluncuran versi listrik dari motor komuter ikonik yang sangat populer, Hero Splendor. Kabar ini menandai langkah ambisius Hero untuk mendominasi segmen kendaraan listrik (EV) pasar massal.
Hero Splendor Listrik: Proyek Strategis Menuju 2027
Menurut laporan media, Hero MotoCorp sedang gencar mengembangkan portofolio EV-nya. Setelah sukses meluncurkan skuter listrik Vida, perusahaan berencana meluncurkan lebih dari enam model EV baru dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Proyek Splendor Listrik, yang dilaporkan sedang dikembangkan di pabrik Jaipur, merupakan proyek paling signifikan dan strategis. Motor yang dijuluki Splendor Electric ini diperkirakan akan meluncur di pasar India pada tahun 2027, menargetkan segmen komuter dengan harga terjangkau.
Hero Splendor Listrik diharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat akan efisiensi bahan bakar dan mengubah pengalaman komuter sehari-hari. Berdasarkan bocoran informasi, motor ini diproyeksikan memiliki jangkauan hingga 250 km.
Ekspansi Portofolio Listrik di Segmen Premium
Selain Splendor Electric, Hero MotoCorp juga mengejar segmen listrik lainnya:
-
Motor Dirt Bike Listrik: Hero tengah menyusun strategi untuk meluncurkan motor dirt bike listrik bernama Lynx pada tahun 2026, yang ditargetkan memiliki volume produksi 10.000 unit per tahun. Motor dirt bike listrik Acro Learner untuk anak-anak, yang baru saja dipatenkan, juga kemungkinan akan diluncurkan.
-
Motor Listrik Premium: Perusahaan juga dilaporkan berencana meluncurkan dua motor listrik premium di bawah proyek ADZA. Motor ini akan setara dengan performa motor bensin 150cc dan 250cc, menawarkan kinerja kuat dengan tampilan yang lebih gaya.
Target Produksi dan Dominasi Pasar EV
Hero MotoCorp memiliki target penjualan yang ambisius untuk Splendor Electric karena posisinya sebagai motor komuter harian. Perusahaan telah menetapkan target produksi tahunan sebanyak 250.000 unit motor listrik hingga tahun 2027-2028, di mana 200.000 unit di antaranya adalah Splendor Electric dan 50.000 unit dari proyek ADZA. Target tinggi ini jelas menunjukkan ambisi Hero untuk menjadi pemain utama dan terbesar di segmen kendaraan roda dua listrik.
Penafian Redaksi: Informasi mengenai peluncuran, harga, dan spesifikasi motor listrik Hero Splendor ini berdasarkan laporan media yang beredar. Pembaca disarankan selalu mengacu pada pengumuman resmi dari Hero MotoCorp atau sumber berita yang terverifikasi untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75%, Fokus Jaga Stabilitas Rupiah
Dua Sorotan Otomotif: Perbandingan Tarif Pengiriman Motor dan Antisipasi Peluncuran Hero Splendor Listrik
Mengungkap Gerak Tumbuhan: Dari Respons Seluler Hingga Kolonisasi Pulau Baru
TikTok Kembali Beroperasi di Indonesia Setelah Pemblokiran Singkat
Membedah Jaringan Komputer di Tengah Pesatnya Pertumbuhan Pasar Komputer Seluler Global
Aquaterra Raih Kontrak Analisis Pengeboran Laut Dalam INPEX di Indonesia
Tren Warna Netral Sedang Mendominasi, Inilah Panduan Padu Padan Denim yang Tetap Relevan
Transisi Energi Indonesia: Janji yang Terlupakan dan Inovasi Global yang Menginspirasi
Inovasi Teknik Membentuk Wajah Kota Masa Depan: Jurusan Mana yang Paling Menjanjikan?